2010-02-27

Berubah

Di suatu hari sabtu pagi yang cerah (sorenya hujan) aku pergi melakukan ronda, keliling jadeta (jakarta, depok tangerang) ke tempat-tempat usaha milik ayah dam ibu. Dari tempat-tempat tersebut, aku mendapat jatah satu tempat yang hasilnya diserahkan kepadaku.

Dahulu ketika tempat usaha ini, yang hasilnya untuk aku, baru buka sepi sekali. Sempat kesal juga. Ini sih rugi di bensin, jauh tempatnya. Kayaknya setahun sekali dikontrol juga tidak masalah. Penjaga tempat usaha itu tidak tahu kalau tempat itu diserahkan kepada aku. Yang dia tahu aku hanya mengontrol saja. Sepertinya dia berpikir kasihan anak ini datang jauh-jauh tapi tempat usaha orang tuanya sepi, bingung nantinya hendak melaporkan apa.

Mungkin kekesalan itu bisa terlihat. Penjaga tempat usaha itu berkata, "Sabar aja, nanti rejeki juga datang." Dan betul, belakangan ada peningkatan, tidak besar tapi lumayanlah jadi tidak sia-sia jauh-jauh datang.

Buat aku itu sudah cukup. Tapi ternyata eh ternyata, si penjaga juga menyimpan rasa kekesalan. Mungkin karena sepi jadi tidak ada aktifitas, tiba-tiba dia berkata, "Iya nih, kok sepi terus." Loh kok sekarang doi yang ngedumel, padahal udah ada peningkatan. Santai aja kayak di pantai.


-fin-

0 comments:

Post a Comment