Beberapa waktu yang lalu abis baca buku, The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel, buku fiksi bersambung. Udah ada 2 buku yang gw baca, The Alchemyst & The Magician. Seru, tapi bikin penasaran. Yang bikin agak bete, ga jelas kapan seri terbaru bakal keluar dan sampe berapa seri ini buku selesai.
Dasar ceritanya mitologi dan sihir-sihir. Mungkin karena dipake mitologi, makannya buku ini bikin gw seneng ngebacanya. Serasa bukan baca buku fiksi, soalnya ada beberapa tokoh yang udah cukup familiar. Yang bikin gw kurang asik, ada sihir-sihirnya. Udah gitu jadi rancu beda magician dan alchemyst.
Ga seperti Harry Potter, gw belom pernah baca satupun bukunya. Kalo untuk Harry Potter ada beberapa hal yang bikin males bacanya. Pertama, Harry Potter di buku pertama masih anak kecil, jadi gw kira dulu ini buku buat anak kecil (pake sihir-sihir pula). Kedua ini buku bersambung, males juga nunggu terbitan baru keluar. Bahkan sampe film Harry Potter aja males nontonnya. Tapi sekuel-sekuel terakhir asik juga ceritanya, jadilah beberapa seri terakhir film Harry Potter gw tonton.
Gw baca buku The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel sebenernya juga karena kecelakaan. Gw beli buku ini waktu salah satu gramedia lagi ngadain diskon 30%. Udah bikin budget mau beli berapa buku. Ternyata di gramedia budget tidak tercapai, masih di bawah perencanaan. Akhirnya muter-muter dan ngeliat buku The Alchemyst. Baca sinopsisnya sedikit dan tau tokohnya Nicholas Flamel + cover bukunya keren, jadi deh beli buku ini. Waktu itu sebenernya buku The Magician udah keluar, tapi ga langsung gw angkut soalnya gw pikir ini bukan buku bersambung, The Magician beda cerita, dan untuk menghemat. Soalnya kalo The Magician dibeli jebol anggaran. Eh ternyata, sambungannya. Jadilah setelah baca buku pertama hunting lagi buat cari buku kedua.
Sekarang lagi tunggu buku ketiga. Di US udah keluar tanggal 26 Mei. Ga tau kapan masuk Indo. Denger-denger filmnya juga mau dibuat. Jadi ga sabar tunggu semuanya.
-fin-
2009-06-20
Buku Fiksi
2009-06-05
Perempuan: sensasi berita nasional
Awal-awal bulan Juni ini media masa Indonesia rame bahas dua masalah, yaitu Manohara & Prita. Dua-duanya mengaku sebagai korban.
Manohara jadi korban kekejaman perilaku aneh suami, yang katanya bermental kekanak-kanakan (anak-anak kok kejam kayak gitu). Disiksa & dihina, dijadikan mainan (namanya juga anak-anak). Tapi ada yg bilang, itu akibat dari ulah sang ibu yg terpesona oleh blink-blink, jadi Manohara dikorbankan. Sekarang Manohara sudah kembali ke pangkuan ibu pertiwi & ibu kandung. Yang aneh, kok malah sibuk tebar pesona, sibuk wawancara sana sini, bukan memrioritaskan visum. Baca-baca dari TEMPOinteraktif.com, katanya sulit buat wawancara ekslusif, butuh duit (ga tau bener apa ga).
Prita jadi korban RS omni international yang merasa dirugikan email yang di fwd ke seantero hajat maya oleh oknum yang belum diketahui. Yang bikin heboh adalah tuntutan & perlakuan yang diterima Prita. Pasal pidana yang dituntut dimasukan sendiri oleh jaksa penuntut, tanpa ada penyidikan awal dari polisi dan Prita langsung diciduk (ga pake gayung) kejaksaan masuk bui. Koruptor aja jarang digituin. Padahal menurut para pakar hukum, ini ga sebanding dengan masalah yang timbul, juga penerapan pasal yang tidak sesuai (salah ukuran kayaknya).
Kasus Prita & Manohara bener-bener bikin heboh. Semua turun, dari rakyat sampai pejabat. Tapi pejabat lebih merhatiin Manohara, Mensesneg pun berkata: itulah bedanya jelata dan jelita. RCTI bikin wawancara live eksklusif dengan Manohara, besoknya lanjut ke Prita. Facebook rame bikin dukungan.
Dulu wanita dijajah pria. sekarang wanita menjajah berita. besok???
Wanita racun dunia? Ga lah. kalo diolah dengan baik & benar bisa jadi madu. Cowo jg bisa loh bow.
Moga-moga masalahnya cepet kelar ya jeung...
-fin-